Kamis, 25 September 2014

Opini

MADDING

   Kalian pasti tau dong? Yang dimaksud dengan 'Madding'? Yaa.. banyak mereka yang mengenal Madding adalah Majalah Dinding atau tempat yang digunakan untuk mencurahkan berbagai Motivasi, Puisi, Cerpen, Gambaran, Pantun, dan lain-lain . Namun rasa Keprihatinan pun muncul, karena Madding disekolah kita kebanyakan hanya untuk menyampaikan 'SalSa' atau Salam Sayang untuk Pacar, Teman, Adik Kelas, Guru, dan lain-lain.

  Sehingga kurangnya banyak Inspirasi yang menarik untuk dipajang atau dipamerkan di Madding. Semua terjadi karena para Siswa Sekolah sudah mengenal 'Pergaulan Bebas' seperti memberanikan diri untuk menjalin hubungan pacaran dengan lawan jenis. Menjadikan Madding sebagai sarana Surat-Menyurat dalam bentuk Menitipkan Salam kepada orang yang dituju melalui tulisan.

  Padahal Madding tersebut banyak kegunaannya, dalam Hal Info Penting di Sekolah pun seharusnya dapat dipajang atau ditempel pada Madding tersebut, jadi para Guru pun tidak harus menyampaikan Berita atau Info kepada para Murid di setiap kelas dengan panjang lebar. Para Guru pun hanya cukup mengumumkan pada para Siswa untuk Melihat atau Membaca Info tersebut pada Madding. Dan apabila ada Siswa atau Siswi yang kurang jelas mereka pun dapat Membacanya kembali pada Madding tanpa harus bertanya-tanya lagi kepada Guru atau Teman yang lain.
  Oh ... yaa .... Selain itu bagi para Siswa atau Siswi yang gemar melukis pun dapat membuatnya sendiri dan kemudian ditempel pada Madding, sehingga banyak Teman atau Guru yang Melihat itu Bangga, setidaknya sekolah bisa Mempunyai Siswa atau Siswi yang Berbakat dalam Hal Melukis. Bahkan apabila ada perlombaan pun dapat diikut sertakan sebagai Perwakilan dari Sekolah Kita. Tidak lupa bagi yang pernah mengalami atau mempunyai Pengalaman Pribadi yang unik dan menarik pun dapat ditulis  dan diceritakan pada selembar kertas lalu ditempelkan di Madding.
  Menurut saya pribadi Madding itu sangatlah banyak kegunaannya, semuanya itu tergantung dari Inspirasi  akan pemikiran kita masing-masing dalam hal membuat, menjadikan, dan menggunakan Madding tersebut Sebaik dan Semenarik mungkin. Sekian curahan rasa Keprihatinan saya akan adanya Madding di Sekolah Kita mulai sekarang Marilah Kita buat Madding disekolah ini penuh dengan banyak Motivasi dan Ispirasi kita masing-masing.

Kamis, 18 September 2014

cerpen


Menanti Sang Senja

Hari itu, langit terlihat cerah. Tak ada warna kelabu, hanya gumpalan awan putih berlatar langit biru. Semoga saja hujan tidak turun, harapku. Aku berlari, berlomba dengan sang waktu. Kulirik arloji di pergelangan kiriku. Berharap kali ini aku tak didahului oleh waktu. Kumohon, buat aku bertemu dengannya hari ini, bisikku pada Tuhan.

Aku memutar kenop pintu yang mengarah ke bagian atap gedung tua di tengah kota hujan. Baru saja aku bergerak satu langkah, sang kelabu datang. Menutupi seluruh langit yang tadi terang. Membuat suasana berubah menjadi sendu, tak menyenangkan. Dan perlahan satu-persatu butiran air hujan menjatuhkan dirinya. Ah, dia tak mungkin datang kalau hujan seperti ini. Mungkin esok hari.

Sudah berhari-hari kota ini diguyur hujan. Hari ini pun begitu. Pagi yang kupandang lurus ke luar jendela. Butiran-butiran air menetes di jendela. Hujan. Lagi.
“Sepertinya hujannya akan awet,” ujar salah satu pegawaiku yang tengah sibuk meracik minuman baru untuk menu di kedai kopiku. Aku menghela nafas panjang. Hujan kembali memupuskan harapanku untuk bertemu dengannya.

Yang kulakukan pertama kali pagi ini adalah menatap keluar jendela. Pagi hari rintik hujan telah menyambutku. Gerimis. Aku menyatukan kedua telapak tanganku, menundukkam kepalaku. Ya Tuhan, semoga aku bisa bertemu dengannya hari ini, doaku.

Kupercepat langkahku menaiki anak tangga. Belum terdengar suara rintik hujan. Senyumku mengembang. Aku bertemu dengannya hari ini. Akhirnya setelah menunggu sekian lama. Aku mengeluarkan sesuatu dari tas ranselku. Sebuah kamera instax lembayung. Kutatap jarum arlojiku. Tepat waktu. Kuarahkan lensa kamera lurus ke depan, ke arah langit yang perlahan berubah menjadi jingga. Kupotret lukisan sang senja lalu kutaruh lembaran fotonya di selipan jurnal. Lagi-lagi aku tersenyum dibuatnya.

“Akhirnya kita bisa bertemu, senja,”


Jurnalistik

  • Hard News : Lokasi Penimbunan Sampah di Jakarta Masih Minim

Sampah menumpuk ditempat pembuangan sementara dirumah Susun Bidara Cina, Jakarta Timur .

Sampah itu Menumpuk dan membusuk disitu karena lama tak diangkut .

Sehingga menyebabkan banyak penyakit yang mewabah dirumah Susun tersebut .

  • Soft News : Pembersihan Gorong-Gorong

Pekerja membersihkan lumpur di gorong-gorong di Jalan Bambu, Jakarta Barat .

Upaya pembersihan gorong-gorong dari lumpur dan sampah dilakukan untuk mengatasi genangan air dan banjir yang kerap terjadi di jalan-jalan di Jakarta ketika diguyur hujan deras .

  • Opini : Jakarta Langganan Banjir

Disetiap musim hujan tiba, kota Jakarta kerap menjadi langganan banjir, sehingga warga Jakarta kerap didatangi rasa Cemas dan Kahwatir akan rumah mereka terendam air yang cukup dalam .

Mengakibatkan mereka harus mengungsi ke Posko Pengungsian dan meninggalkan rumah serta seisinya .

  • Fakta : Jokowi-JK Siap Menjadi Presiden

Pada Pemilu Pilpres 2014, KPU telah mengumpulkan banyak suara dari masing-masing daerah .

Dan pada akhirnya KPU melakukan hitung cepat, yang mendapatkan hasil suara terbanyak dari dukungan Jokowi-JK .

Sehingga Jokowi-JK terpilih dan ditentukan menjadi Presiden periode 2014-2019 .